1.Penjualan Minyak Ilegal
Perdagangan minyak ilegal
setiap tahunya bisa bernilai 10.8 miliar dolar setiap tahun. Penjualan minyak
ilegal berasal dari negara penghasil minyak termasuk Rusia, Arab Saudi, Irak,
Venezuela, Meksiko dan Bulgaria. Pemembeli minyak ilegal sulit dilacak. Namun
diyakini minyak ilegal dikirim ke negara-negara terdekat. Sekitar 183
juta barel minyak atau 500.000 barel per hari diproduksi dan dijual secara
ilegal.
2. Penjualan Ikan Ilegal
Perdagangan ikan ilegal bisa
mencapai 113 miliar dolar per tahun – terutama yang berbasis di Asia Tenggara
dan Afrika, dan negara-negara pelanggan termasuk Jepang, Eropa, Amerika
Serikat, Korea Selatan dan Cina. Indonesia sendiri bertanggung jawab atas 1,6
juta ton ikan ilegal yang dijual di pasar internasional. Perdagangan ikan
illegal di Negara-negara berkembang telah merugikan pendapatan dari pajak
hingga miliaran atau bahkan triliunan. Kejahatan penjualan ikan illegal telah menghambat
perkembangan ekonomi untuk kepentingan rakyat di Negara berkembang tersebut.
3.Penjualan Manusia
Perdagangan manusia bisa
menghasilkan 316 miliar dolar setiap tahunnya. Kebanyakan budak yang dibawa
dari negara-negara berkembang atau tingkat korupsinya tinggi seperti Uni
Soviet, Brasil, Kolombia, negara-negara Afrika Utara tertentu dan India,
Pakistan dan Cina. Sekitar 2,5 juta orang korban menjadi korban kejahatan ini.
4. Pemalsuan
Praktek ini bisa
menghasilkan 250 miliar dolar per tahun. Kejahatan pemalsuan sering
terjadi di negara seperti Cina, Rusia, Taiwan, India, Malaysia dan Filipina dan
sebagian besar barang yang diproduksi dijual kembali ke Cina, AS dan Eropa.
Dolar merupakan mata uang internasional yang menjadi target utama pemalsuan.
5. Narkoba
Transaksi ini bisa mencapai
lebih dari 300 miliar dolar per tahun. Jumlah ini termasuk obat-obatan yang
hanya dikirim melintasi perbatasan internasional. Terutama yang terbuat dari
kokain dan opiat, seperti heroin. Mayoritas ganja dan amfetamin diproduksi dan
dijual secara lokal. Afghanistan merupakan yang terbesar dalam produksi opiat
yang mencapai 75%. Sisanya diproduksi di Myanmar dan Meksiko. Sejak invasi
Afghanistan yang dipimpin pasukan koalisi Amerika, produksi telah berlipat ganda
menjadi 7.000 ton. Sementara kokain semua semua diproduksi di Kolombia, Bolivia
dan Peru dan bernilai 880 miliar dolar per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar