Rabu, 15 Januari 2014

AKU BENCI CINTA


                Sebuah cerita dimana kisah cinta yg dialami amat sangat begitu pahit.
Ini adalah sebuah kenyataan cerita cinta Marisa Nesya Yolanda yang akrab dipanggil Nesya.
Cinta, kalimat itu selalu membuat aku muak dan merasa sakit jika aku mendengarnya.
Banyak orang yg bahagia dengan cinta, tetapi tidak dengan aku. Baru kali ini aku jatuh cinta tapi rasanya cinta yg aku jalani berakhir dengan buruk, bahkan selalu membuat aku merasakan sakit. Sakit yang amat begitu dalam, hingga sangat sulit untuk diobati dan membuat aku benci dengan yg namanya CINTA.
                Cerita ini diawali ketika aku duduk dibangku kelas 8 SMP. Aku menyukai seorang cowo, dia sangat ganteng dan kece. Tak heran jika banyak cewe yg tertarik kepadanya.
Januar Renaldi, yapp itu adalah nama cowo yang aku sukai. Jatuh cinta ? pasti itu ada sebab dan alasannya bukan ?. Alasan aku jatuh cinta kepadanya ? sampai sekarang pun aku masih bingung apa yang menjadi alasan aku jatuh cinta padanya ?.


                Cinta ini diawali dengan pertemuan pertama kita, yaitu ketika ada konser band di Lapangan Ajibarang. Saat itu aku dan ketiga temanku, Adel, Hesa, dan Rima pergi menonton konser band itu, dan tak disangka-sangka ternyata di sana kita bertiga bertemu dengan cowo yg sekarang aku sukai, yaitu JANUAR RENALDI. Dag. . . dig . . . dan dug . . . hanya itu yang dapat aku rasakan ketika aku berdiri tepat disampingnya.
Berdiri disampingnya ? WOW rasanya gak bisa aku ungkapin dengan kata-kata. Hati ? yapp, cuma hatiku yang bisa mengungkapkan perasaan yang aku rasakan saat ini. Entah itu bahagia, kecewa, menyesal, sedih atau apa ?
"Del kamu kenal sama cewe yang namanya Marisa Nesya kelas 8F ?" ucap Januar secara tiba-tiba yang membuat jantungku berdegup semakin kencang, dan membuatku tersipu malu
"Lah ini anaknya" jawab adel bareng Hesa dan Rima sambil menunjuk ke arahku
"Ciyye. . . ciyye . . . Nesya" ledek Adel, Hesa dan Rima

Ngeliat ketiga temen-temenku yg menunjuk kearahku dan meledekku langsung aja aku membalikan muka dan memeluk adel.
Tak terdengar lagi pertanyaan dan suara Januar. Rasa penasaranpun muncul dari dalam diriku dan setelah aku menengok kearahnya, ternyata Januar salting. Banyak pertanyaan yang muncul secara tiba-tiba dari otakku.
"Kenapa Januar salting yah ?"
"Aneh dengan pertanyaannya, padahal aku termasuk cewe yang banyak dikenal oleh anak kelas 8 ?"
"Apa itu bentuk dari modus ?"
Pertanyaan-pertanyaan itu terus muncul diotakku sampai membuat aku pusing memikirkannya. Tak mau ambil pusing di acara yang menyenangkan ini, akupun berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan di otakku.
Konser berjalan meriah, 4 jam lamanya konser dijalankan tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Mungkin ini karena effect kebahagiaanku karena bisa berdiri tepat disamping Januar. Pukul 23.00 rasanya ingin cepat pulang dan pergi tidur. Dengan segera aku meminta kepada Adel, Hesa, dan Rima yang sedang asik bercanda tawa dengan teman-teman Januar.
"Temen-temen pulang yuk, aku ngantuk nih" ucapku sambil menutupi mulutku yang terus menguap
"Aduh. .  keboan banget sih ini anak, ya udah deh mari pulang" jawab mereka bertiga
"Kalian mau pulang ?" tanya Januar secara tiba-tiba
"Iya soalnya calon pacarmu ini, eh. .  si Nesya udah ngantuk pengin bobo katanya" jawab Adel yang membuatku langsung melototinya dengan mataku yang sipit ini
"Sembarangan haha. Pulang bareng kita aja, biar kalian ada yang njagain" ucap Januar dengan manis
"Ehm. . ehm. . njagain kita, atau mau njagain Nesya haha" Ledek Adel, Hesa dan Rima
"Ihh . . kalian apaan sih ? jangan gitu deh ?!" jawabku sambil melotot dan agak salting
"haha udah-udah kasian si Nesya tuh udah ngantuk berat pengin tidur"
"EHM. . . . iya deh" jawab Adel sambil meledekku dan bisik-bisik dengan Hesa dan Rima
Capcus dan On The Way pulang bareng temen-temen. Karena jalan kaki, cukup lama perjalanan kita pulang, 1/2 jam kiranya kita sampai di rumah. Dan sesampainya kita di rumah aku dan ketiga temanku langsung pergi tidur.
                Tepat pukul 07.00 "Drrtt. . . drrtt. . . drrtt. . ." hpku bergetar menandakan ada sms masuk, mengagetkanku dan membangunkanku dari tidurku yang nyenyak ini. Mengucek-ngucek mata sambil menguap hanya itu yang aku lakukan ketika memegang hp, dan segera membuka siapa yang sms aku dipagi buta ini.
From : 0857********
"Nesya ?
Januar :)" langsung saja aku bangun dari tempat tidurku setelah aku tau bahwa Januar lah yang sms aku.
"Iya ada apa ? :)"
From : Januar ^^
"Aku ke situ boleh gak ?"
"Hah ? Mau ngapain ? Lagian juga aku belum mandi ?"
From : Januar ^^
"Main lah, gak papa kamu tetep cantik kok :)
Aku udah di depan rumah"
"Ihh. . jangan bohong"
From : Januar ^^
"AKU GAK BOHONG :)" Melihat isi sms dari Januar, akupun segera membangunkan ketiga temanku.
"Adel, Hesa, Rima cepetan bangun ada Januar di depan !" ucapku panik.
"Argh. . . tinggal kamu yang ngadepin" jawab Adel dengan nada masih mengantuk.
"iyya bener tuh" sambung Hesa dan Rima.
"Ihh. . . kalian"
Langsung saja aku berlari dan turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu. Dan setelah aku membuka pintu, ternyata yang diucapkan Januar tidak bohong, dia benar-benar ada di depan rumah. Lalu aku menyuruhnya masuk dan duduk di ruang tamu. Sambil bertanya :
"Mau ngapain sih ke sini pagi-pagi banget" ucapku pura-pura jutek
"Mau main NESYA, emangnya gak boleh ya ?" tanya Januar sambil memasangkan muka cemberut
"Boleh hehe" Jawabku singkat
"Mm. .  Ne. . nesya aku bo. .leh ngomong  se. .sesuatu gak ?" ucap Januar agak gugup
"Ngomongnya biasa aja kali gak usah lebay haha. Emang mau ngomong apaan ?"jawabku sambil tertawa
"To the point aja ya ? Sebenernya aku suka sama kamu nes, kamu mau nggak jadi pacarku ?" ucap Januar membuat aku yang sedang tertawa, seketika langsung diam dengan mulut yang ternganga karena  tak percaya.
"Ha. .hh ? kamu serius ?" Jawabku tak percaya.
"Aku serius Marisa Nesya Yolanda" ucap Januar meyakinkanku.
"Mm. . aku gimana yah ? aduh mm. . eh jujur gak yah ? mm. . . jujur aja deh, aku juga sebenernya su. . .ka sama kamu" jawabku malu-malu.
"Terus ?" tanya Januar memandangku dengan manis.
"Aku mau jadi pacar kamu" jawabku tersipu malu.
"Aku janji akan mencintaimu dengan tulus sayang" sambil meraih tanganku dan menggenggam tanganku.
"Oh ya aku lupa, aku ada janji sama temenku. Aku pergi dulu ya sayang" pamit Januar dengan lembut dan sangat manis.
"Iya Januar, eh sayang. hati-hati yah ?" jawabku dengan gugup
Januar langsung pergi dan akupun langsung gigit jari dan berlari sambil berteriak dengan sekeras-kerasnya. Sampai membuat Adel, Hesa dan Rima terbangun dan menanyakan apa yang terjadi padaku. Lalu aku menceritakan semua yang baru saja aku alami. Dan membuat ke tiga temanku langsung berteriak menyelamatiku dan memelukku.
Rasa senang ini sungguh tiada tara. Aku begitu bahagia dan merasa menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini, dan berasa ingin pergi kesuatu tempat yang sangat tinggi, dan berteriak sekeras-kerasnya, sambil menunjukan pada dunia bahwa hari ini aku sangat bahagia.
                Januar sangat perhatian dan so sweet padaku. Dia selalu mengajaku pergi jalan-jalan ketika pulang sekolah dan selalu menuruti apa yang aku mau. Entah itu makanan, minuman, acessoris rambut dan yang lainnya. Aku selalu merasa bahagia jika pergi bersamanya. Saat jalan-jalan aku dan Januar pergi tak hanya berdua saja, terkadang Rima juga ikut berjalan-jalan bersama kami. Dia yang selalu mengabadikan moment-moment indahku bersama Januar, yaitu dengan berfoto-foto.
                                                                                ***
                Dan tepat di 1 bulan aku pacaran dengan Januar keindahan dan kebahagianku bersama Januar mulai hilang secara perlahan-lahan, dan akupun merasakan sesuatu hal yang berbeda dari Januar. Rasa penasaran pun terus bermunculan di benahku, "Apa yang sebenarnya terjadi ?".
Aku mulai mencari tau tentang Januar, dengan siapa saja dia dekat ? apa kegiatan yang dia lakukan sehari-hari ? dengan siapa saja dia bermain ? kemana dia pergi bermain ? dan masih banyak lagi. Mencari tau sendirian mungkin aku tak mampu ? Dan aku meminta bantuan kepada Kevin sahabatku, dia juga salah satu teman dekat Januar. Kevin adalah teman curhatku, aku selalu menumpahkan semua isi hatiku dan semua yang aku rasakan kepada Kevin.
Entah itu perasaan bahagia, sedih, kecewa, menyesal atau apa ?
                Tepat pukul 19.35 "Drrtt. . . drrtt. . . drrtt. . ." hpku bergetar menandakan ada sms masuk, mengagetkanku dan menyadarkanku dari lamunanku ini. Segera aku membuka hp dan melihat dari siapakah sms itu. oh, teryata dari Kevin.
From : Kevin
"Nesya?"
"Iya"
From : Kevin
                "Bukan maksudku mau bikin kamu sedih atau apa? langsung to the point aja ya, kemaren aku liat Januar lagi main sama cewe lain."
Aku kaget. Aku nggak nyangka kalau selama ini dugaanku benar. Januar main sama cewek lain. Artinya, dia itu selingkuh. Iya, selingkuh. Sungguh, aku langsung lemas setelah membaca sms dari Kevin.
"Kamu beneran?"
From : Kevin
"Iya aku kemaren liat sama mata kepalaku sendiri"
Tanpa pikir panjang akupun langsung SMS ke Januar.
To : Januar ^^
"Hey?"
From : Januar ^^
"Loh kok hey?
"Aku mau tanya sesuatu sama kamu !"
From : Januar ^^
"Tanya apa?"
"Kemaren kamu main kemana?"
From : Januar ^^
"Hah maksud kamu apa? kemaren aku dirumah kok!"
"Alah jangan bohong deh, kamu pikir aku gak tau semuanya ?! :("
From : Januar ^^
"Maksudnya apa sih sayang, aku gak ngerti deh?"
"KEMAREN KAMU MAIN SAMA CEWE LAIN KAN ?!"
From : Januar ^^
"Enggak sayang, kemaren aku di rumah :)"
"MUNAFIK, jelas-jelas banyak temen aku yang liat kamu. Gak usah belaga gak tau deh!!"
From : Januar ^^
"Okeh, iya kemaren aku emang main sama cewe lain. Trus kenapa emang ? Ada masalah buat kamu hah?!"
"Ya iya lah ada masalah buat aku!! Kamu itu pacar aku yah!"
From : Januar ^^
"Nah terus?"
"Kamu selingkuhin aku ? apa maksudnya sih, apa aku salah sama kamu?! SAKIT, asal kamu tau aja!! "
From : Januar ^^
              "Terserahlah kamu mau ngomong apa, aku bosan dengan kamu. Mungkin hubungan kita cukup sampai disini aja, maaf"
Hah! Apakah aku salah membaca sms dari Januar? Tetapi mengapa aku membaca dua kali, tiga kali, empat kali bahkan lebih, kata-kata itu tetap sama. Januar MUTUSIN AKU. Air mata bertetesan, jatuh perlahan-lahan, berubah menjadi deras bahkan semakin deras bagaikan hujan yang disertai angin kencang, yang turun ke bumi dan menghancurkan alam, menimbulkan korban jiwa yang kesakitan, kesakitan akan tubuh yang terluka, rumah yang rusak, harta benda yang hilang, dan kehilangan seseorang yang sangat dibutuhkan. Seperti air mataku ini, bagaikan hujan yang disertai angin kencang yang membuat hatiku hancur berkeping-keping dan merasakan sakit yang amat begitu dalam, dan terluka ketika aku kehilangan seseorang yang sangat aku cintai dan yang sangat aku butuhkan saat ini.
To : Januar :(
"Oke FINE kalau itu mau kamu! MAKASIH BUAT SEMUA YANG TELAH KAMU BERI KE AKU DAN MAKASIH JUGA UDAH MENGGORESKAN LUKA DI HATIKU!!"


                From : Januar :(
               
"IYA :)"
Aku nggak bales sms dari Januar lagi. Aku terluka, aku sakit, aku kecewa, aku merasa dikhianati dan lain-lain. Mengapa semua ini terjadi padaku Tuhan ? Apa salah dan dosaku Tuhan ? Mengapa hidupku seperti ini, hidup yang dipenuh dengan kesakitan ?. Air mata yang mengalir ini setiap detik semakin deras. Aku gak pernah menyangka semua ini akan berjalan dengan sangat cepat.
Aku sangat terpukul dengan keadaan ini, keadaan ini membuatku lemah tak berdaya, dengan semua keadaan yang terjadi. Luka ini, luka yang diselimuti rasa pahit membuat aku amat sangat BENCI dengan yang namanya CINTA. 

Karya : Putri Amalia Indah Safitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar